Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah program pemerintah untuk mengukur Kompetensi minimum yang dimiliki oleh siswa. Sasaran Program yaitu siswa kelas V (SD/MI), kelas VIII (SMP/MTs), kelas XI (SMA/SMK/MA). Seperti informasi yang beredar, Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survey Karakter dan Survey Lingkungan Belajar.
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif. Peserta program : Siswa.
Survey Karakter mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (values) sebagai hasil belajar non kognitif. Peserta program : Siswa dan Guru.
Survey Linkungan Belahar mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran. Peserta program : Kepala Satuan Pendidikan.
Asesmen Nasional dilaksanakan dengan menggunakan fasilitas berupa komputer/leptop dengan syarat dan kapasitas tertentu, dan online (daring). Siswa mengerjakan sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh Kemendikbud, dan dengan bantuan proktor. Sedangkan Guru dan Kepala Sekolah mengerjakan survey secara mandiri dengan periode waktu tertentu. Untuk jenjang SD/MI, rencananya di hari pertama Asesmen Nasional dilakukan tes Literasi selama 75menit dan survey karakter selama 20 menit. Untuk jenjang SMP/MTs, SMA/MA dan SMK, di hari pertama dilakukan tes literasi 90 menit dan Survey Karakter 30 menit. Hari kedua, tes numerasi 90 menit dan Survey Lingkungan Belajar 30 menit.
SD Negeri 1 Bobotsari merupakan salah satu dari sekian banyak Sekolah Dasar Negeri di Indonesia yang ditunjuk untuk mengikuti AKM tahap pertama. Mewakili Kabupaten Purbalingga bersama 14 SDN lain. Untuk itu dilaksanakan Simulasi Skala Besar sebagai tolak ukur dan uji coba pada tanggal 8 Desember 2020. SSB AKM diikuti oleh 5 peserta kelas IV yang nantinya melaksanakan Ujian AKM di kelas 5. Dimas, Latief, Naura, Kina dan Putri menjadi siswa perwakilan untuk simulasi. Kegiatan SSB AKM dilaksanakan di kelas V dan dengan menggunakan protokol kesehatan, dengan fasilitas leptop dan jaringan dari sekolah dan beberapa guru.
Beberapa guru ikut mengawasi jalannya simulasi. Turut dihadiri juga oleh Tim Pengawas dari Koorwilcam Dindikbud Bobotsari.
Berikut ini adalah beberapa dokumentasinya:
Pelaksanaan berjalan dengan lancar, meskipun ada beberapa kendala putus jaringan dari pusat. Kegiatan diakhiri dengan pengisian angket untuk masukan program ke depan. Harapannya, pada pelaksanaan ujian yang sesungguhnya dapat berjalan dengan lancar dan maksimal.(Sint)
